Minggu, 16 Maret 2014

Jokowi Effect


Dalam posting perdana saya hari ini, saya akan membahas IHSG pasca pengumuman pencapresan Jokowi. Pada hari jumat Indeks mengalami penguatan tajam merespon pengumuman pencapresan Jokowi. Meskipun menteri keuangan mengatakan penguatan dikarenakan data dalam negeri memang benar, namun Jokowi effect ini mendorong minat investor untuk berbelanja.

Mengapa hal tersebut dapat mengangkat indeks hingga 3% lebih?


Pasar adalah tempat yang selalu dipenuhi dengan berita, baik berita yang sudah pasti maupun yang belum dan tidak pasti. Masa pemilu tahun ini awalnya belum ada figur calon presiden yang kuat, sehingga market masih meraba-raba siapa yang akan memenangi pemilu. Dengan pencapresan Jokowi ini maka market "seakan-akan" mendapatkan figur yang kuat dan sesuai keinginan pasar, hal tersebut membuat pasar masuk kedalam euforia.

Sebenarnya sebelum drama pencapresan Jokowi ini, IHSG sudah berada dalam kondisi yang oversold, dan lebih cenderung untuk koreksi dan profit taking, ditambah mayoritas bursa regional dan dunia melemah. Hal tersebut terlihat kala pembukaan IHSG sempat melemah hingga 1%. Zona FR 61.8% level 4.709 menjadi resistan indeks yang cukup kuat, jika 4.709 tidak dapat ditembus maka indeks akan turun menuju FR 50% dikisaran 4.542 , dan juga gap di 4.602.

Namun penguatan yang terjadi kemarin membuat indeks masuk ke area FR 61.8% - FR 76.4% dengan target di area 4.916 - 5.000. Optimis indeks kembali ke 5.000 ? melihat data ekonomi saat ini ditambah adanya figur capres yang kuat, probably indeks mampu bertenaga ke sana. Namun jangan over optimis,karena kita terhubung dengan bursa dunia, disaat bursa dunia dan regional melemah, secara tidak langsung-pun IHSG pun akan terpengaruh.

Just Follow The Trend

---------------------------------------------------- EBS --------------------------------------------------




Tidak ada komentar:

Posting Komentar