Setelah indeks harga saham gabungan menikmati Jokowi Effect, market minggu lalu didominasi dengan pelemahan. Kali ini berita yang muncul dari negeri Paman Sam, dimana gubernur The Fed "Janet Yellen" memberikan tanda bahwa kenaikan suku bunga di AS akan segera dilakukan setelah Tapering selesai.
Dalam ulasan saya minggu lalu dalam artikel "Jokowi Effect", indeks berhasil menembus FR 61.8% dan nampak berhasrat mencapai target area 4.900. Hal tersebut nampaknya mungkin, namun rapat The Fed tanggal 18-19 Maret lalu menghasilkan kesimpulan yang membuat pasar terguncang. Tanda akan naiknya suku bunga AS tahun 2015 membuat investor asing mulai merealisasikan keuntungan di minggu sebelumnya.
Effect pernyataan gubernur The Fed itu membawa IHSG kembali ke level FR 61.8%, dengan penurunan 5 hari berturut-turut.Minggu kedepan juga akan muncul berita mengenai krisis di Ukraina yang akankah memasuki babak baru setelah AS dan Eropa menjatuhkan sanksi terhadap Rusia.
Minggu ini IHSG masih akan bergerak di daerah kritis, jika 4.700
masih dapat dipertahankan maka FR 61.8% masih valid sebagai support yang
kuat, maka IHSG akan bergerak dengan range 4.700 hingga 4.945. Namun,
jika ternyata asing masih keluar dari pasar dan menekan indeks, maka
IHSG diperkirakan akan melanjutkan pelemahan menuju area 4.602 (gap)
hingga 4.530 FR 50.0%.
IHSG jumat lalu ditutup di 4.700 dengan
level tertinggi di 4.736 dan level terendah di 4.661, candle berbentuk
doji menunjukkan investor dalam keadaan ragu-ragu. Sehingga
berita-berita yang muncul besok akan mengarahkan pergerakan saham
seminggu kedepan.
Beberapa saham sudah mulai memasuki area oversold setelah tertekan beberapa hari. Silahkan diamati saham seperti INDF, ICBP,SMGR dan BBCA
Have a nice trading
--------------------------------------- ebs ----------------------------------------------------------